Pengikut

Sabtu, 27 Juni 2009

Gotong Royong untuk mengikat kebersamaan



Mungkin orang bilang Gotong Royong Sudah hilang tapi di Desaku itu masih ada terlihat masyarakat bersama-sama dalam memperbaiki jalan yang akan dikeraskan dalam Program PNPM, warga pun antusias secara bergilir mereka


bersama-sama, bahu membahu memperbaiki kondisi jalan yan rusak dan tampa ada gaji, walaupun begitu mereka tetap dengan senang hati melaksanakan.

mungkin sebagian dari kita mengganggap kerjabati hanyalah penggaran atau bagi mereka yang kurang kerjaan tapi kalau mau berpikir untuk kepentingan bersama dengan gototong royong dapat merekatkan hubungan dalam bermasyarakat. banyak hal yang dapat dilakukan dalam memper erat hubungan dalam bermasyarakat diantaranya kerja banti rutinan setiap jum'at pagi atau yang sering disebut di Desaku dengan jum'at bersih. atau dengan arisan RT nan atau Siskampling semua itu merupakan Tradisi tinggalan leluhurkita yang perlu dipertahankan karena kalau dingat kemerdekaan indoseia tidak lepas dari Gotong royong. Read more ....................

Minggu, 21 Juni 2009

Demi membina kerukunan Masyarakat

Mentari mulai bersinar dipagi warga desa mulai turun kesawah bagi golongan tuan dan yang muda bersiap untuk mencari renjeki di pabrik , di sungai dan banyak tempat. Seperti itulah kehidupan yang seakan menjadi rutinitas mereka, Dan juga sebagai dari kelompok masyarakat itu ada juga yang menjadi perangkat desa, tokoh yang dianggap serba kecukupan namun bagi yang menjalani juga sama harus berjuang untuk mencukupi keluarga.

Perangkat desa atau disebut juga Pamong Desa dengan katalain sang pamomong yang di daulat untuk momong atau membina keadaan didesa, seorang perangkat kadang terlihat seperti ikan diakurium walaupun sebaik apaun ikan tersebut dianggap angin lalu tapi ketika sedik saja nanpak cela akan menjadi bahan ejekan atau hinaan.seperti tetua yang bijak berkata wong jadi tandesa iku mesti tatu ( orang menjadi tataan/landasan itu pasti luka) kadang memang berat untuk menjadi seorang perangkat desa yang mana waktunya full untuk bermasyarakat siang malam terasa sama untuk sebuah tanggung jawab.

Memang kesulitan yang dihadapi selalu berganti seakan memang masalah mencarinya, namun semua itu termasuk bagian dari rangkaian kisah yang bisa menguji diri untuk menjadi lebih baik seperti ibarat sebuah berlian itu akan lebih mahal bila semakin lama dalam tekanan karena akan menjadikan seleksi alam yang menghasilkan bahan yang terbaik.

Seorang perangkat juga harus letur ibarat seutasa tali itu mudah untuk digunakan seperti dalam cerita pewayangan adanya punokawan yang mana menjadikannya terlahir banyak kestraia bijak .dalam menjalani kehidupan sebagai perangkat desa kadang ditemui macam hal yang terasa tidak masuk akal konom menurut pini sepuh, perangkat itu didampingi danyang atau para leluhur dalam menjalankan tugasnya, aku pun juga merasakannya sebagai seorang perangkat yang berusia masih cukup muda namun kadang merasakan hal anek dalam menyelesaikan permasalahan yang ada dimasyarakat. Dan dalam menjukupi kebutuhan keluarga pun terasa aneh. Dengan penghasilan dari bengkok ( tanah adat yang diberikan kepada perangkat selama menjabat) dengan hasil yang pas-pasan namun dalam mencukupi kebutuhan keluarga selalu ada jalan entah dari mana, mungkin kalau mau mengkaji itu bukti keagungan tuhan “yen gelem ngopeni liyan musti bakal di openi dening liyan” (kalau mau membantu orang lain pasti akan dibantu orang lain). Mungkin hal-hal seperti itu yang telah terlupan, rasa saling memiliki, menghargai, menghormatui dan saling membantu sekarang mulai terkikis seiring jaman.



Read more ....................

Selasa, 09 Juni 2009

Hidup Untuk Berjuang atau Berjuang Untuk Hidup


Langkah mentari semakin terasa lebih cepat dari yang telah lalu, nampak seorang ibu tua sambil menggendok anaknya yang masih balita turun kesungai sambil membawa peratan kerja. Timbul petanyaan dibenakku berapakah uang yang akan didapatnya?. Langsung terima uangkah atau masih menunggu?.

Memang terasa ironis sekali dalam kehidupan ini seorang ibu tua yang membanting tulang ketika sang suami telah bekerja keras membanting tulang namun masih kurang hasil yang didapati untuk mencukupi kebutuhan keluargga dan ketika sang istri juga ikut bekerja dengan penghasillan 10 ribu perhari untuk menghidupi lima anggota keluarga. Tapi kadang juga timbul pertanyaan di hati bagaimanakah hidup sebenarnya? Untuk apa kita hidup? Untuk siapa kita hidup?.

Dengan melihat kondisi ibu tua tersebut juga nampak keadilan dari yang kuasa walau dalam keluarga yang berpenghasilan kurang dari 25 ribu perhari masih juga mampu untuk hidup walaupun hanya sekedekar bertahan hidup. Mungkin judul yang saya ambil tidaklah berlebihan karena saya lihat sendiri dari kenyataan dari kehidupan didesaku, sepertijuga janda tua yang hidup dari membuat anyaman tikar dari daun pandan yang mana pekerjaan berhariri-hari namun kalau dihitung dari nilai jualnya terasa jauh dari mencukupi kebutuhannya namun beliu tetap tegarmenghadapikenyataan.

Itu hanya beberapa contoh yang kita temui dari masyarakat pedesaan dimana dari kebun dan ladang masih bisa dapatkan bahan makanan lalu bagaimana bagi mereka yang hidup di kota yangmana semua dihitung dengan nilai nominal bahkan untuk bernafaspun seakan dikenakan biaya. Akurasakan unkapan dari para tetua ulu memang benar “MACAN AKHIRE JAMAN IKU BUNTUTE NENG NGAREP KANG DIPANGAN IKU ORAK OPO NANGIN SOPO” ( harimau diakhir zaman itu ekornya di depan dan yang dimakan itu bukan apa tapi siapa) itu sekarang sudah banya kita lihat banyaknya orang yang hidup dengan memanfaatkan orang lain, teman makan teman dan yang aneh lagi kebanyakan harimau-harimau sekarang yang ganas adalah yang terlihat sebagai orang-orang terhormat dengan sejuta pesonanya, pakai yang wah, sepatu, jam tangan dan bernbagai aksesori yang serba mewah.

Atau memang sudah putaran waktu saat-saat yangmenetukan, HIDUP UNTUK BERJUANG dengan mempertahankan keyakinan dan iktikat baik untuk saling menjaga,menghargai,mengasihi atau BERJUANG UNTUK HIDUP dengan bergai cara. Pilihan mana yang kita ambil harus siap dengan sagala akibatnya. Read more ....................

Jumat, 05 Juni 2009

Arbena untuk obat kangker


Urain tumbuhan
Arbenan yang memiliki nama ilmiah Duchesnea indica[Andr]Focke) dan termasuk famili Rosaceae tersebut tumbuh menjalar, batangnya lemas, bercabang banyak, panjangnya mencapai 60 cm dengan nodul ditempat keluarnya percabangan dan akar tambahan. Biasanya terdapat didaerah dengan ketinggian 800-1.800 dpl. Daunnya majemuk menjari beranak daun tiga, bertangkai panjang, Anak daun berbentuk bulat telur, tepi bergerigi, Pangkal rata. Bunga tunggal, berwarna kuning, keluar dari ketiak daun, bertangkai panjang, berukuran 12-15 mm. Buah bulat agak lonjong, berbintil-bintil, dan berwarna merah.

Kandungan Kimia
Herba : Emodin, Asam Krisofanat, Fistosterol, Minyak Asiri, dan Kalsium.
Biji : Asam Linoleat, Asam Oleat dan beta sitosterol.

Bagian yang digunakan
Seluruh tumbuhan (Duchesnea Indicae Herba / She mei / snake Strwbery ) dapat digunakan untuk obat. Pemakaianya dalam bentuk segar atau sudah dikeringkan.

Sifat dan Khasiat
Sifatnya manis, pahit, dingin dan sedikit beracun.
Khasiatnya untuk menghilangfkan panas dan racun, anti biotic, anti radang, menghentikan pendarahan, menghancurkan darah beku, dan mengurangi pembengkakan.

Indikasi.
Kangker pda paru, laring ( Pangkal tenggorokan), nasofaring, esophagus, lambung, serviks, payudara, kandungan kencing (vesica urinaria) dan thymus, juga di indikasikan untuk pengobatan demam, kejang panas, sakit tenggorokan difteri, sariawan, influenza, batuk, batuk darah, muntah darah, haid banyak (menorrhagia) luka terpukul, disentri, hepatitis, mastitis (radang payudara), TBC kelenjar, abses usus, infeksi kulit, gigitan ular, gigitan serangga, dan luka bakar.

Cara Pemakian
a.Herba kering 15-30 g atau herba segar 30-60 g direbus dengan 3 gelas air hingga tersisa 1 gelas, Air tersebut diminun sekaliguis atau dapat diminum 2-3 kali dalam sehari
b.Arbena, Scutellaria barbata, dan livistona chinensis masing-masing 30 g direbus dengan 5 gelas air sampai tersisa separuhnya, biarkan dingin lalu disaring dan siap diminum, ampanya dapat dikasih air dan di rebus kembali.
c.Untuk pemakian luar, herba segar atau kering di tumbuk sampai halus lalu dibuibukan pada tempat yang sakit.
Read more ....................

Rabu, 03 Juni 2009

Langkah sang surya

Saat mentari mulai terbangun betapa indahnya pagi
embun bersinar bak mutiara, tak kala sang surnya pandanginya
tanpa trasa kicau burung hingarkan suasana
terusik mesin dan jalan waktu tak pedulikan aku.
bebas trasa ... merdeka .... bayangan indah penuh pesona.

Kala sang surnya mulai menapak jalannya
meninggi trasa bawa amarah.
pandang embun tidak lagi selembut kala itu
gejolak dan dilema pun mulai muncul,
roda smakin kencang, deru mesin smakin mengembang
trasa waktu mulau tak bersahabat
jalan smakin cepat tampa peduli walau smakin sekarat

Tepat diatas kita sang surnya dalam puncak amarah
Separuh jalan tlah terlewati ...........
panas membara smakin bakar jiwa.
pelan kaki melangka , smakin trasa saat menjelang senja
waktu berlalu, bergulir pasti tinggal kan kenangan
rasa bersalah,rasa menyesali, rasa tiada arti
kian mengema dalam relung hati .........
timbul sajuta tanya dalam jiwa.
dari pagi hingga senja ...
..... apa ada yang ber makna.
penyesalan kan smakin kelam
hingga akhirnya .........
tak lagi bisa menyapa sang surya Read more ....................

ENTRI POPULER

 
This Blog is proudly powered by Blogger.com | Template by Angga Leo Putra