Kamis, 18 Juli 2013
Keluarga Petani
Kucoba untuk pelajari dunia pertanian yang ternyata begitu njelimetnya namu asik juga, banyak hal yang aku dapat namun juga trasa masih jauh dari harapan.
banyaknya permasalahan yang kadang tak disadari namun berdapam sangat mendasar. seperti yang ku alami dan ku harapkan dapat menjadikan awal perubahan.
mungkin bagi petani besar bukan suatu masalah tapi petani kecil sepertiku dengan lahan garapan yang kurang lebih 1000 m2 itu akan beda.
namun aku merasa bangga telah memiliki separuh modal yang aku butuhkan yaitu KEKURANGAN MODAL (KEMISKINAN)
Dengan modal kemiskinan tersebut kumulai berpikir banyak hal yang kubutuhkan dalam mengolah lahan namun tak mampu kudapatkan dengan membeli dari situ kumulai langkah gimana dengan serba kekurangan untuk mengoptimalkan hasil dari lahan yang sempit tersebut, kurang lebih 3 tahun kucoba pelajari faktor utama yang harus bisa saya kendalikan adalah BIAYA PRODUKSI aku yakin bilamana bisa mengurangi biaya produksi sehingga menjadi seminimal mungkin bila harga jual mengalami penurunan tak akan jadi masalah.
namun sekarang yang menjadi pertanyan dengan cara apa bisa untuk mengurangi biaya produksi tersebut? mungkin sebagian dari jawabannya adalah dengan cara Keluarga Petani dimana tenaga kerja yang bisa dilakukan oleh anggota keluarga baik suami, istri dan anak sehingga dapat mengurangi biasa tenaga kerja yang harus keluarga keorang lain.
timbul permasalah lagi mungkinkah dengan cara itu? aku pikir mungkin kala kita bisa temukan caranya,dengan mengasah kemampuan kita memanfaatkan semua potensi yang ada pasti ada jalan keluarnya dengan cara menerapkan peralatan sederhana sesuai keadaan alam pertanian kita aku yakin pasti bisa.
kita gabungkan kearifan lokal dengan terapan pertanian moderen pemanfaat bahan alami disekitar kita misal buah-buahan jadikan pupuk organik, tanaman untuk pestisida alami, alat-alat bekas dirancang ulang sehingga tercipta alat bantu untuk pertanian seperti mesin tanam padi, mesin semprot atau sebuah sistem pengairan baru semua itu aku yang suatu saat akan dapat terwujud, sehingga kita benar -benar menjadi KELUARGA PETANI dimana pertanian kita bisa dikerjakan oleh ayah, ibu dan anak.
Read more ....................
Label:
Pertanian
Langganan:
Postingan (Atom)
ENTRI POPULER
-
Dalam merawat tanaman sebenarnya klita bisa memanfaatkan fasilitas dari alam tidak hanya tergantung pada buatan pabrik ,Untuk membuat pupuk ...
-
Menurut cerita Sesepuh Pinisepuh Desaku Pada zaman dahulu kala ada sebuah pesantren di Desa Sukodono Kecamatan Tahunan yang di pimpin seor...
-
Di era yang semakin maju ini dan semakin tinggi kemampuan orang bahkan dalam mensiasaati atau dengan kata yang lebih kering membajak khususn...
-
Ganda rasa adalah salah satu tanaman liar yang tumbuh di tegalan hingga hutan belantara. Sepintas tanaman yang memiliki nama latin JUSTICIA ...
-
Mentari mulai bersinar dipagi warga desa mulai turun kesawah bagi golongan tuan dan yang muda bersiap untuk mencari renjeki di pabrik ...
-
Di desaku setiap Bulan Apit (Bulan dalan Penanggalan Jawa) bertepatan dengan hari dan wetonnya Petinggi yang berkuasa diadakan acara SEDE...
-
Banyak cara untuk meningkatkan penghasilan dan banyak bisnis yang bisa salurkan hobi dan akhirnya menghasilkan uang dari pada kita sia-siak...
-
Enam bulan aku belajar ternak kelinci hanya dengan teori dari para petenak yang berada di kudus, demak ,pati dan beberapa daerah lainya tanp...
-
Tak terasa dalam usahakum untuk bisa pelihara kelinci membuahkan hasil, dan sekarang tlah memeliki kelinci dan juga bisa mendatangkan uang. ...
-
hari ini aku mencoba hal baru dengan mendaftaran di GALESUS.COM yang gratisan, tidak dipungut biaya sama sekali, maklum lagi bokek mungkin ...